Bambang: Penanganan PMK Harus Segera dan Terintegrasi

Bambang: Penanganan PMK Harus Segera dan Terintegrasi

Radarcirebon.com, CIREBON - PENANGANAN penyakit mulut dan kaki (PMK) harus dilakukan sevara serius, segera dan terintegrasi. Hal ini diperlukan untuk memastikan kondisi hewan ternak di Jawa Barat benar-benar bebas dari PMK, terlebih saat ini kondisinya sedang menghadapi Idul Adha yang notabene permintaan akan daging akan mengalami peningkatan drastis.

Hal tersebut disampaikan Anggota Komisi II DPRD Jawa Barat, Bambang Mujiarto ST saat ditemui Radar Cirebon, kemarin. Menurutnya, langkah-langkah konkret harus terus dilakukan untuk penanganan PMK di Jawa Barat.

“Jangan kemudian berpatokan pada anggaran, anggaran dibicarakan nanti,  semua tahu kalau sistem penganggaran kita inikan sama baik provinsi maupun kabupaten, langkah-langkah konkret inikan sebenarnya pekerjaan sehari-hari yang harus dioptimalkan,” ujar Bambang.

Menurutnya, pemeriksaan kesehatan hewan, monitoring ternak, pengecekan surat keterangan kesehatan hewan untuk setiap hewan ternak yang masuk, cek poin, pengawasan dan lain-lain sudah ada sebelum ada geger kasus PMK. “Pekerjaan ini harusnya tidak boleh terkendala dengan belum teralokasikannya anggaran untuk penanganan PMK,” katanya .

BACA JUGA:

Pasalnya, lanjut Bambang, pada dasarnya hewan ternak adalah makhluk hidup yang bisa sakit kapan saja sehingga wabah PMK menjadi salah satu yang harus diantisipasi.

“Karena kalau tidak optimal penanganannya, ini dampak secara ekonominya akan sangat terasa. Apalagi kebutuhan daging pasti meningkat bjelang Idul Adha,” bebernya.

Jawa Barat, lanjut Bambang, merupakan daerah dengan kebutuhan daging cukup tinggi. Setiap tahun kebutuhannya sekitar 1 juta ekor sapi dimana baru terpenuhi sekitar 300.000 ekor saja. Oleh karena itu, dibutuhkan tempat karantina khusus untuk mengantisipasi masuknya hewan ternak dari luar daerah.

Berita berlanjut di halaman berikutnya...

BACA JUGA:

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: